News and Blog

Tarhib Ramadhan “Ramadhan Sehat Jasmani, Mental & Spiritual”​

Tarhib-Ramadhan-1444-H-e1680305443686
Berita

Tarhib Ramadhan “Ramadhan Sehat Jasmani, Mental & Spiritual”​

Jakarta – Sekolah Ilmu Lingkungan dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global menyelenggarakan Tarhib Ramadhan yang bertajuk “Ramadhan Sehat Jasmani, Mental & Spiritual” dengan penceramah KH. Saeful Bahri selaku Sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia.

Tarhib Ramadhan dilaksanakan secara luring (offline) pada Selasa (21/3) di gedung IASTH Sekolah Ilmu Lingkungan & Sekolah Kajian Stratejik dan Global yang berlokasi di Universitas Indonesia Salemba. Acara ini diawali dengan sambutan oleh Athor Subroto, S.E., M.M., M.Sc., Ph.D Direktur SKSG mewakili pimpinan dari SIL dan SKSG. Athor berharap agar sivitas akademika dan tenaga kependidikan SIL dan SKSG dapat melalui Ramadhan dengan baik sehingga dapat memberikan dampak serta perubahan yang positif baik pada kinerja individu maupun kinerja kolektif agar mendapatkan sesuatu yang diharapkan dan memang telah dijanjikan oleh Allah SWT.

Setelah mendapatkan sambutan dari Pimpinan Sekolah, tibalah memasuki acara inti yakni tausiyah Ramadhan oleh KH. Saeful Bahri (Sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia). Ia memulai ceramah dengan menjelaskan definisi Tarhib yang berartikan sambutan atau ucapan selamat datang.

KH. Saeful Bahri menjelaskan latar belakang pemilihan judul “Ramadhan Sehat Jasmani, Mental & Spiritual” dikarenakan dahulu kala Nabi Muhammad SAW bersabda “Berpuasalah, niscaya anda akan sehat.”. Sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia tersebut memaparkan alasan dari sisi medis mengapa berpuasa dapat menyehatkan jasmani karena ketika kita berpuasa maka tidak akan mengonsumsi makanan secara berlebih sebab terdapat jeda pada siang hari yang akan membuat orang puasa menjadi lebih sehat. Ia memberikan contoh nyata yakni ketika sedang berpuasa, orang dengan pengidap maag tidak akan merasakan sakit meskipun tidak makan dalam kurun waktu yang cukup lama karena ia percaya bahwa puasa mengandung kesehatan. Jika dilihat dari sisi mental dan spiritual, ia menjelaskan bahwa beberapa ulama berpendapat sesungguhnya bulan Rajab merupakan bulan menanam, lalu bulan Sya’ban merupakan bulan memupuk dan menyiram, dan bulan Ramadhan merupakan saatnya memetik apa yang telah ditanam, dipupuk dan disiram yang berarti segala ibadah akan dilipatgandakan pahalanya dalam rangka meningkatkan kualitas spiritualitas manusia.

“Terlalu banyak makan dapat menimbulkan lebih banyak penyakit, karena terkadang kita tidak melihat apakah makanan tersebut sehat atau tidak. Biasanya kita lebih menomorsatukan rasa.” ujar KH. Saeful Bahri. Ia menyimpulkan bahwa dengan adanya puasa, kita telah diatur sedemikian rupa dan ketika kita menjalankan puasa dengan sungguh-sungguh niscaya akan menyehatkan jasmani, mental dan spiritual.

Agenda selanjutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Penceramah mendapatkan pertanyaan dari Dr. Renny Nurhasana, M.A. selaku dosen Kajian Pengembangan Perkotaan Sekolah Kajian Stratejik dan Global. “Jika dilihat dari perspektif Islam, bagaimana Tafakur dapat melengkapi kesehatan jasmani, mental dan spiritualitas?” tanyanya. “Orang yang beriman dengan konsentrasi kepada Allah SWT, memikirkan alam semesta yang kemudian berakibat pada kesehatan dan ketenangan jiwa, maka hal tersebut jauh melampaui orang-orang yang beribadah (sunnah) dengan jumlah banyak walaupun Tafakur dilakukan hanya sebentar dan sedikit.” ujar KH. Saeful Bahri.

Setelah melafazkan doa yang dipimpin oleh KH Saeful Bahri, seluruh Sivitas Akademika dan Tenaga Kependidikan SIL SKSG bersalam-salaman saling memohon maaf agar puasa Ramadhan dapat dijalankan dengan ikhlas, khusyuk, berhati gembira dan tetap bersemangat menjalani hari Ramadhan.

Penulis: Shahnaz Zavira