PU Kota Makassar dan PPSML SIL UI Tandatangani Kesepakatan Kerjasama dan Pokok Perjanjian Terkait Pengembangan Arsinum di Empat Wilayah Rawan Krisis Air

0 (21)
Berita

PU Kota Makassar dan PPSML SIL UI Tandatangani Kesepakatan Kerjasama dan Pokok Perjanjian Terkait Pengembangan Arsinum di Empat Wilayah Rawan Krisis Air

Jakarta, 8 Agustus 2025 – Kota Makassar tahun ini menghadapi krisis air bersih karena pertumbuhan penduduk yang pesat, ketergantungan tinggi pada air tanah, dan intrusi air laut yang mencemari sumber air tanah. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya cakupan layanan PDAM yang hanya mampu memenuhi sekitar 42% kebutuhan air bersih, sedangkan sisanya diambil dari sumber lain termasuk air tanah yang belum diolah dengan baik.

Wilayah pesisir Makassar yang terdiri dari sedimen aluvial membuat beberapa kelurahan seperti Barombong, Untia, Bira, dan Pulau Kodingareng sangat rentan terhadap masuknya air laut ke tanah. Selain meningkatkan garam, intrusi air laut juga menaikkan kadar TDS dan klorida di dalam air tanah sehingga kualitasnya menurun dan tidak lagi memenuhi standar air bersih. Sebagai jawaban atas masalah ini, Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar bekerja sama dengan PPSML SIL UI untuk mengembangkan teknologi Air Siap Minum berbasis Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Teknologi ini diharapkan bisa menjadi alternatif yang aman dan berkelanjutan.

Pengembangan Arsinum ini dibahas secara teknis di Gedung IASTH Lantai 5, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat. Hadir dalam acara ini Wakil Direktur SIL UI, Ir. Maureen Pomsar Lumban Toruan, M.M., bersama tim internal SIL UI yaitu Tri Astuti Handayani, S.E., M.Si., Drs. Sunardi, M.Si., dan Agus Rifai, S.T., M.T., serta tim teknis lain. Sementara itu dari pihak Dinas PU Kota Makassar hadir Rahmi Indry Sam, S.T., Kepala Bidang Sanitasi Air Bersih dan Jasa Konstruksi, serta Ika Pratiwi Achmar Mone, S.T., Pejabat Pelaksana Kegiatan Air Bersih.

Bersamaan dengan itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga turut berkontribusi dalam pengembangan riset mengenai air siap minum ini. Melalui kontribusi yang diberikan BRIN, harapannya dapat terbangun pengolahan air asin menjadi air siap minum untuk kawasan pesisir yang bermanfaat dan terlaksananya alih teknologi (Transfer Knowledge) di masyarakat kawasan permukiman daerah pesisir dan kepulauan​.

Kolaborasi yang terjalin antara pemerintah dan akademisi ini adalah langkah penting dalam mencari solusi untuk meningkatkan ketersediaan air di wilayah pesisir. Melalui teknologi Arsinum berbasis SWRO, Makassar diharapkan memiliki sumber air minum yang lebih andal di tengah tantangan krisis air bersih. Selain itu, inisiatif ini menunjukkan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menyelesaikan masalah lingkungan secara ilmiah, terencana, dan berkelanjutan.