Kolaborasi SIL UI dan IESA Dengan MTsN 24 Jakarta, Olah Sampah MBG – Dukung Ekonomi Sirkular
Oktober 19, 2025 2025-10-19 22:22Kolaborasi SIL UI dan IESA Dengan MTsN 24 Jakarta, Olah Sampah MBG – Dukung Ekonomi Sirkular
Jakarta, 14 Oktober 2025. Indonesian Environmental Scientist Association (IESA) dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia berkolaborasi dengan MTs Negeri 24 Jakarta dalam kegiatan bertema Eco Madrasah, bagian dari program Profil Lulusan 8 Dimensi (PL8D) Kelas VIII. Kegiatan yang dilaksanakan hari Selasa, 14 Oktober, 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan dan perilaku berkelanjutan di kalangan pelajar madrasah.
Acara yang berlangsung di lokasi sekolah MTsN 24 Jakarta, Penggilingan, Cakung, menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. Wezia Berkademi, S.E., M.Si., Dosen SIL UI, Dr. Lina Tri Astuti, S.E., M.M., dan Dr. S. Prisca Delima, M.Sn., M.Si (Han), beserta sejumlah mahasiswa S2 SIL UI (Magda Jeanne Bera, Alivia Fatihatul, Amelya Zerindaputri, Rihlah Fahiranti, Fungai Hwacha, Carissa DS, Hutomo Danu)
Dalam sesi bertajuk Edukasi Pemilahan Sampah MBG dan Praktikum Pembuatan Kompos Sederhana, para narasumber memberikan pemaparan sekaligus pelatihan langsung kepada para siswa mengenai pengolahan sampah di sekolah yang berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dengan belajar mengelola sampah secara bijak dari program MBG, para siswa pun belajar memahami pentingnya kecukupan gizi, mengenali jenis-jenis sampah, serta berlatih memilah sampah MBG yang umumnya terdiri dari dua jenis — organik dan anorganik, seperti sisa makanan dan plastik pembungkus.
Siswa kemudian diajak mengolah sampah dengan menggunakan komposter sumbangan IESA bersama SIL untuk menghasilkan kompos dan pupuk cair. Selain itu, para narasumber memperkenalkan cara pembuatan losida atau lodong sisa dapur untuk memilah sampah sisa makanan sementara, sampah anorganik serta residu.
Dalam pembuatan kompos, para siswa diperkenalkan dengan penggunaan biokativator (EM4) agar proses pengomposan lebih cepat dan bebas bau. Selain itu, jika muncul belatung di dalam komposter, siswa dapat memanfaatkannya untuk pakan ikan yang berada di sejumlah kolam sekolah. Prinsip sirkular dalam pengelolaan sampah diajarkan dengan cara yang menyenangkan dan praktik langsung.
Selama kegiatan ini, para siswa yang mengikuti pembelajaran interaktif melalui berbagai metode kreatif, seperti permainan ular tangga gizi, aktivitas pemilahan sampah, serta diskusi dan workshop Eco Craft terlihat sangat antusias. Selain itu, dengan bantuan post-it dan gambar-gambar edukatif, siswa didorong untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan berinovasi dalam mencari solusi lingkungan di sekitar mereka.
“IESA berharap sampah di lingkungan MBG dapat dikelola tanpa sisa, dengan memanfaatkannya menjadi pupuk dan mendaur ulang sampah anorganik untuk mencapai ekonomi sirkular,” ujar Dr. Lina Tri Astuti.
Menurut Dr. Prisca Delima, kegiatan seperti ini penting untuk menanamkan nilai tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini. “Selain anak-anak belajar tentang pentingnya gizi seimbang—misalnya dengan mengunyah makanan dengan baik—kami juga berharap kegiatan ini mengajarkan mereka untuk tidak menyia-nyiakan makanan serta mengolah sampah agar kembali bermanfaat bagi bumi,” ujarnya.
Program Eco Madrasah di MTsN 24 Jakarta dijadwalkan berlangsung hingga 21 Oktober 2025, mencakup berbagai kegiatan seperti Workshop Eco Craft dan Diskusi Eco Madrasah. Melalui kolaborasi ini, madrasah berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas akademis, tetapi juga memiliki kesadaran ekologis dan kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Mulai saat ini kami berharap di MTsN 24 Jakarta diterapkan sistem pemilahan sampah yang dikoordinasikan dan diawasi oleh guru piket. Setelah siswa makan, mereka dapat langsung memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya, agar tumbuh rasa tanggung jawab terhadap kebersihan dan lingkungan,” tambah Dr. Wezia Berkademi.