“Model Pemanenan Air Hujan Berkelanjutan Berbasis Komunitas Masyarakat Desa (Kajian Pemanenan Air Hujan Teknik Atap Berbasis Gerakan Mandiri Masyarakat Desa di Desa Sardonoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Pada hari Rabu tanggal 8 Januari 2020 Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan UI melaksanakan Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Lingkungan dengan promovendus Robby Cahyanto di Aula Gedung IASTH UI Lt. 3, Kampus UI Salemba. Sidang ini dalam rangka memperoleh gelar Doktor Ilmu Lingkungan dengan Judul disertasinya yaitu Model Pemanenan Air Hujan Berkelanjutan Berbasis Komunitas Masyarakat Desa (Kajian Pemanenan Air Hujan Teknik Atap Berbasis Gerakan Mandiri Masyarakat Desa di Desa Sardonoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta). Sidang dipimpin oleh Dr. Emil Budianto dengan promotor Prof. Drs. Jatna Suprijatna, M.Sc., Ph.D. dan sebagai ko-promotor Drs, Suraya Abdulwahab Afiff dan Dr. Ir. Apik Karyana, M.Sc. Bertindak sebagai majelis penguji dalam sidang terbuka promosi doktor ini antara lain Dr. Ir. Sunaryo, M,Sc,; Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc.; Dr. Rudy Tambunan, M.Si; Dr.Ir. Moh. Hasroel Thayib, APU., dan Dr. Herdis Herdiansyah, S.Fil.i.,M.Hum.
Dalam disertasinya, Robby Cahyanto menganalisis tentang keberlanjutan kegiatan konservasi air dalam bentuk pemanenan air hujan berkelanjutan beserta instalasi pemanenannya yang dilakukan oleh gerakan komunitas di masyarakat desa. Riset ini didorong karena pertumbuhan penduduk dengan kondisi ketersediaan air sebagai sumber daya esensial yang semakin kritis dan ditambah dengan masih sedikitnya kegiatan-kegiatan pemanfaatan air hujan sebagai sumber daya. Pemanfaatan air hujan dengan kegiatan pemanenan air hujan cukup sederhana. Apalagi dengan memanfaatkan atap rumah sebagai area tangkapan air. Aktivitas Sosial yang ada di masyarakat desa serta semakin banyaknya informasi yang dapat diperoleh merupakan kekuatan tersendiri dalam pengembangan kegiatan pemanenan air hujan berikut pembuatan unit instalasinya. Keberadaan unit instalasinya. Keberadaan unit instalasi yang ada memiliki dampak tersendiri dari aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Riset ini bertujuan untuk mengkaji peran aktivitas sosial dan pemanfaatan informasi yang beredar di masyarakat desa sebagai kekuatan untuk pengembangan kegiatan konservasi air melalui pemanenan air hujan. Riset juga bertujuan untuk mengetahui dampak lebih luas dari penggunaan material-material penyusun instalasi bagi lingkungan. Selain itu, dampak secara ekonomi dan sosial ingin diketahui hasilnya. Metode yang
digunakan untuk mengkaji aktivitas sosial adalah dengan analisis jalur (path analisys). Sedangkan peran infromasi menggunakan kualitatif pembobotan berskala. Untuk aspek keberlanjutan dilakukan dengan menggunakan metode Life Cycle Sustainable Analisys/LCSA), yang meliputi : Life Cycle Assessment (LCA) untuk mengukur dampak lingkungan, Life Cycle Closing (LCC) untuk mengukur keberlanjutan aspek ekonomi, dan Social Life Cycle Assessment(SLCA) untuk mengukur keberlajutan dari aspek sosial. Riset dilakukan di Desa Sardonohardjo, Provinsi Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlajutkan pengembangan kegiatan pemanenan air hujan oleh gerakan komunitas dapat efektif dengan memanfaatkan peran aktifitas sosial dan penggunaan informasi sebagai kekuatan. Seluruhnya dilakukan secara bersama-sama. Selain itu, diketahui juga bahwa unit instalasi tetap memberikan dampak secara ekosistem dari material penyusunannya (area tangkapan, distribusi, tampungan), namun dengan dampak ekonomi dan sosial cukup besar bagi masyarakat desa.
Sdr. Robby Cahyanto berhasil mempresentasikan dan mempertahankan disertasinya dengan baik dan mendapatkan yudisium Sangat Memuaskan.
(Red Fira, editor Tyas, pict PW)