News and Blog

Pengabdian Masyarakat Terbaik, Penghargaan Bidang Riset dan Inovasi

Bu-Sari-Penghargaan-Pengmas-OK-2
Berita

Pengabdian Masyarakat Terbaik, Penghargaan Bidang Riset dan Inovasi

Jakarta – Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia mendapatkan penghargaan Bidang Riset dan Inovasi pada Dies Natalis Universitas Indonesia ke-73 dengan kategori penghargaan “Pengabdian Masyarakat Terbaik”.

Kurangnya air bersih pada beberapa daerah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang perlu diatasi karena dapat menyebabkan meningkatnya angka stunting. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya pembangunan “Rainwater Harvesting” pada beberapa daerah di Indonesia seperti di Jakarta Utara, Labuan Bajo dan Banten.

Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.T. Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia belum lama ini mendapatkan penghargaan Bidang Riset & Inovasi pada Dies Natalis Universitas Indonesia ke-73 dengan kategori penghargaan “Pengabdian Masyarakat Terbaik” karena melakukan kegiatan pembangunan Rainwater Harvesting pada beberapa daerah yang mencakup Jakarta Utara, Kalibaru, Labuan Bajo dan beberapa pondok pesantren yang didanai oleh Unilever.

Selain mendapat penghargaan dari Universitas Indonesia, Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.T. telah mendapat penghargaan Internasional yang mencakup Best Award dalam kategori “Urban Inisiator” yang diberikan oleh Festival Film MegaCities Short Documentary serta

mendapatkan penghargaan “Innovative Idea & Entrepreneurship” yang diberikan oleh European Union Universities.

Tahun ini, Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia melakukan pengabdian masyarakat dengan membangun Rainwater Harvesting di Labuan Bajo. Kegiatan ini diikutsertai oleh Prof. Dr. Ir. Setyo Sarwanto Moersidik DEA, Dr. Suyud Warno Utomo, dan Dr. Ahyahudin Sodri, S.T., M.Sc. selaku dosen Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL). Kegiatan ini juga melibatkan para mahasiswa serta alumni Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL).


“Selain mengatasi persoalan dalam kurangnya sanitasi lingkungan karena kualitas air yang buruk serta akses air yang susah, pembangunan Rainwater Harvesting bertujuan untuk mengedukasi masyarakat sekitar bahwa mengambil air tanah secara berlebih dapat pada daerah Labuan Bajo akan mengakibatkan bencana lingkungan. Pembangunan Rainwater Harvesting juga dapat dijadikan sebagai solusi serta alternatif yang mudah untuk dikelola oleh warga sekitar.” ujar Dr. Sari.

Dr. Sari berencana untuk melanjutkan kegiatan pembangunan tersebut di daerah Banten karena ia ingin mengatasi angka stunting yang tinggi yang disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang buruk dengan membuat Rainwater Harvesting serta kegiatan Edible Garden pada tahun 2023.

(Penulis: Shahnaz Zavira)