News and Blog

Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Kampung Nelayan Kalibaru dari Sistem Pemanen Air Hujan

pemanen-air-hujan-2
BeritaKegiatan

Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Kampung Nelayan Kalibaru dari Sistem Pemanen Air Hujan

Air menjadi sumber daya yang sangat krusial, karena merupakan penopang utama kehidupan manusia. Namun risiko krisis air mulai dialami oleh sejumlah masyarakat terutama masyarakat pesisir di kota besar. Pemenuhan air bersih menjadi tantangan utama, terutama dengan kondisi lingkungan yang mulai terdegradasi.

Sistem Pemananen Air Hujan (SPAH) merupakan salah satu upaya pemenuhan air bersih yang dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan berlangsung di RW 01 dan RW 15, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Air menjadi sumber daya yang sangat krusial, karena merupakan penopang utama kehidupan manusia. Namun risiko krisis air mulai dialami oleh sejumlah masyarakat terutama masyarakat pesisir di kota besar. Pemenuhan air bersih menjadi tantangan utama, terutama dengan kondisi lingkungan yang mulai terdegradasi.

Sistem Pemananen Air Hujan (SPAH) merupakan salah satu upaya pemenuhan air bersih yang dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan berlangsung di RW 01 dan RW 15, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Dalam pemeliharaan dan perawatan, SPAH dapat dilakukan secara berkala tergantung pada musim hujan. Jika curah hujan yang sedikit, diperlukan untuk membersihkan atap dan mengecek kondisi dakron. Kemudian, dalam proses memanen air hujan setelah musim kemarau perlu untuk dilakukan pembuangan air pertama selama 15-20 menit sebelum menampung air pada tandon. Hal ini bertujuan untuk membersihkan saluran pipa dari kotoran-kotoran di atas atap.

SPAH juga dapat dilakukan secara individu dalam skala rumah tangga dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedih seperti gallon air minum, maupun ember sebagai wadah penampung air hujan.

Kegiatan Pegmas SIL UI pada wilayah pesisir Cilincing, selain bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, juga sebagai upaya penurunan stunting. Hal ini karena air hujan memiliki manfaat yang melimpah seperti untuk kesehatan masyarakat karena membatu regenerasi sel, mengurangi biaya penggunaan air dari sumber lainnya, dan mengurangi penurunan permukaan air tanah.

“Dari SPAH ini diharapkan dapat meningkatkan kebutuhan air bersih masyarakat nelayan di Kalibaru, juga diharapkan dengan air bersih yang cukup dapat menurunkan angka stunting di Kalibaru”, Ucap Dr. Hayati Sari Hasibuan (22 Desember 2021).

Hidup yang sehat dimulai dari konsumsi air yang layak, dengan proses memanen air hujan dapat membantu dalam meningkatkan kesehatan dan juga keberlanjutan lingkungan.